Linux Debian 7 (Wheezy) lebih banyak
saya pakai untuk keperluan server, baik itu untuk Unbound DNS Server, Web
Server, Proxy Server, R1Soft Backup Server, dll. Selain gratis, stabil &
powerful; proses instalasinya pun mudah gak pake ribet :). Berikut adalah
tutorial cara instal Linux Debian 7 (Wheezy). Anda bisa mengikuti tutorial ini
untuk instlasi di bare metal server (dedicated machine) atau di virtual machine
seperti VMWare, XenServer atau VirtualBox.
Debian sendiri merupakan sistem operasi berbasis linux yang biasanya di
gunakan untuk keperluan jaringan. Sistem operasi debian sangat tangguh bila di
bandingkan dengan sistem operasi windows pada jaringan karna debian di rancang
khusus untuk keperluan jaringan.
PERSIAPAN
Langkah pertama adalah kita unduh
instalasi Debian 7 (Wheezy). Saya pribadi lebih memilih menggunakan versi iso
standard. Silahkan download, sesuaikan dengan jenis server/pc anda, apakah 64
bit atau 32 bit. Jika server/pc anda support 64 bit, sangat disarankan install
versi 64 bit.
Setelah selesai mengunduh, silahkan
burn ke CD jika anda berencana melakukan instalasi menggunakan CD. Atau buat
USB instaler menggunakan Rufus atau aplikasi pembuat USB instaler
lainnya, jika anda berencana instal via Flashdisk. Jika anda berencana instal
di mesin virtual, anda tidak perlu melakukan apa-apa, skip langsung ke proses
instalasi.
INSTALASI
1.
Pertama, atur BIOS agar booting pertama melalui CD atau
USB, sesuaikan dengan jenis media instalasi yang anda pilih. Start server/pc,
dan akan muncul tampilan seperti dibawah ini:
2.
Pilih “Install” untuk memulai instalasi Linux Debian 7
(Wheezy).
3.
Pilih bahasa yang ingin anda gunakan untuk instalasi
Debian 7 ini. Saya memilih English, jika ingin anda bisa memilih Bahasa
Indonesia.
4.
Selanjutnya pilih negara lokasi kita instal Debian 7,
ini untuk memudahkan pengaturan waktu (jam, hari dan tanggal) serta agar pada
saat setting repositori, kita bisa memilih lokasi terdekat. Karena kita di
Indonesia, otomatis kita akan memilih Indonesia. Karena Indonesia tidak ada di
list, kita pilih “Other”, kemudian pilih “Asia”, dan pilih “Indonesia”.
5.
Untuk setting locale, kita pilih “United States”.
6.
Untuk pengaturan keymap keyboard, saya pilih “American
Keyboard” agar prosesnya lebih cepat saja :D Anda bisa pilih keymap lainnya
jika mau.
7.
Selanjutnya kita memasuki proses pengaturan networking.
Jika jaringan anda menggunakan DHCP Server, maka anda bisa skip langsung ke
pengaturan hostname dibawah. Jika anda tidak menggunakan DHCP Server, anda
wajib menyetting manual alamat IP, netmask, gateway & DNS servernya.
Pilih “Configure network manually” untuk memulai
setting networking di mesin Debian 7 ini.
8.
Pada kolom IP Address, masukkan alamat IP yang akan
anda gunakan. Sebagai contoh, disini saya menggunakan alamat IP 192.168.0.102.
9.
Untuk kolom Netmask, masukkan netmask jaringan anda.
Jika tidak tahu atau ragu, silahkan tanyakan ke admin jaringan anda. Disini
saya mengguankan netmask 255.255.255.0.
10. Isi
gateway jaringan anda.
11. Kemudian
masukkan DNS Server yang ingin anda pakai. Anda bisa menggunakan local DNS
server, atau external DNS server seperti Google Public
DNS & OpenDNS.
12. Hostname
bisa dibilang semacam label, yang digunakan untuk menamai server/pc. Masukkan
hostname sesuai keinginan anda.
13. Jika
mesin Debian 7 ini anda gunakan untuk server online, anda bisa memasukkan nama
domain agar bisa diakses. Tetapi jika server berada di intranet (jaringan
lokal), anda bisa memasukkan nama sembarang.
14. Selanjutnya
silahkan masukkan password untuk root (administrator). Gunakan password yang
kuat & tidak mudah ditebak. Anda bisa menggunakan kombinasi huruf, angka,
huruf besar atau kecil, dan karakter khusus.
15. Masukkan
ulang password untuk root yang sebelumnya anda masukkan.
16. Selanjutnya
adalah membuat user biasa, agar pada saat kita bekerja di mesin ini, tidak
selalu login sebagai root (administrator). Root hanya digunakan pada
momen-momen tertentu saja, semisal instal software, melakukan konfigurasi, dll.
Dengan bekerja sebagai user biasa, mesin Debian 7 kita akan lebih aman dari
hal-hal yang tidak diinginkan. Masukkan nama lengkap user yang akan memakai
mesin Debian 7 ini.
17. Kemudian
masukkan username yang diinginkan untuk user baru.
18. Dan
masukkan password untuk user baru ini.
19. Selanjutnya
pilih zona waktu sesuai wilayah anda. Karena saya di Surabaya (WIB/Waktu
Indonesia Bagian Barat), maka saya pilih “Western (Sumatera, Jakarta, Java,
West and Central Kalimantan)”.
20. Langkah
selanjutnya adalah membuat partisi pada hardisk. Pada pilihan “Partitioning
method”, pilih “Guided – Use entire disk”. Pada pilihan ini disk akan diformat,
seluruh isi disk akan dihapus, dan secara otomatis akan dibuatkan partisi.
Anda bisa memilih “Guided – Use entire disk and set up LVM” jika ingin menggunakan Logical Volume Manager (LVM) agar nantinya bisa di resize partisinya. Atau “Guided – Use entire disk and set up encrypted LVM” jika ingin menggunakan partisi LVM yang di enkripsi untuk menambah keamanan data. Atau jika anda pengguna tingkat lanjut, bisa memilih “Manual” agar bisa mengatur partisi sesuai keinginan.
Anda bisa memilih “Guided – Use entire disk and set up LVM” jika ingin menggunakan Logical Volume Manager (LVM) agar nantinya bisa di resize partisinya. Atau “Guided – Use entire disk and set up encrypted LVM” jika ingin menggunakan partisi LVM yang di enkripsi untuk menambah keamanan data. Atau jika anda pengguna tingkat lanjut, bisa memilih “Manual” agar bisa mengatur partisi sesuai keinginan.
21. Pilih
disk yang ingin anda gunakan untuk sistem Debian 7.
22. Pada
pilihan skema partisi, silahkan pilih “All files in one partition”. Jika anda
ingin memisahkan folder /home pada partisi tersendiri, silahkan pilih “Separate
/home partition”. Atau jika anda ingin menambah keamanan sistem, bisa
memisahkan folder /home, /usr, /var dan /tmp pada partisi tersendiri, silahkan
pilih “Separate /home, /usr, /var and /tmp partitions”.
Jika anda adalah pengguna baru di sistem Linux, saya sarankan pilih opsi pertama saja.
Jika anda adalah pengguna baru di sistem Linux, saya sarankan pilih opsi pertama saja.
23. Review
skema partisi yang anda pilih sebelumnya. Jika sudah ok, pilih “Finish
partitioning and write changes to disk”. Jika perlu merubah, pilih “Undo
changes to partitions” dan pilih kembali skema partisi yang diinginkan.
24. Konfirmasi
skema partisi dengan pilih Yes dan enter. Ingat, pada langkah ini tidak bisa
dibatalkan.
25. Selanjutnya
kita melakukan konfigurasi package manager agar menggunakan repository server
terdekat dengan mesin Debian 7 kita. Semakin dekat, maka semakin cepat proses
update, upgrade atau install software. Pilih “Yes” untuk memulai.
26. Karena
lokasi mesin Debian 7 saya di Surabaya, maka saya pilih mirror “Indonesia”.
27. Silahkan
pilih salah satu mirror server yang ingin anda gunakan.
28. Jika
mesin Debian 7 anda mengharuskan menggunakan proxy server untuk terkoneksi ke
Internet, silahkan masukkan alamat IP proxy server tersebut, port, username
& passwordnya. Jika tidak menggunakan proxy server, kosongkan saja, dan
pilih “Continue”.
29. Pada
pilihan instalasi GRUB Loader, pilih “Yes”.
30. Proses
instalasi Linux Debian 7 (Wheezy) selesai. Pilih “Continue” untuk merestart
mesin Debian 7 ini. Jangan lupa untuk mengeluarkan CD/mencabut USB installer,
agar bisa booting via hardisk.
Langkah terakhir adalah login ke mesin Debian 7 yang baru anda instal, dan masukan perintah:
apt-get update && apt-get
upgrade
Perintah ini untuk mendapatkan update terbaru, baik security maupun software.
NOTE: Secara default, ssh server tidak terinstal. Agar bisa anda remote menggunakan SSH, silahkan instal dahulu ssh server dengan perintah:
apt-get install ssh
EmoticonEmoticon